Minuman khas Yogyakarta yang bikin nagih
Kira-kira apa aja ya minuman khas Jogja yang selalu bikin ketagihan dan dirindukan itu?
1. Wedang Ronde
Pernah nyobain gak minuman yang satu ini? Biasanya nih, wedang ronde paling cocok kalo di-sruput saat malam hari, di tengah udara dingin yang menerpa, karena minuman ini siap untuk menghangatkan malam-malam kamu di Jogja.
Oh ya, sebenarnya, minuman ini boleh dikatakan bukan asli Jogja sih, tetapi lebih merupakan perpaduan budaya kuliner Tionghoa dan Indonesia, lalu diracik ulang agar sesuai dengan lidah warga Yogyakarta.
Ronde di negara asalnya, lebih dikenal dengan sebutan Tang Yuan.
Isinya apa aja ya? Wedang ronde dibuat dari sari jahe yang dicampur dengan gula, dan tak lupa ada bola-bola kacang tanah giling dengan rasa manis, sebagai pemanis dari hangatnya jahe.
Proses pembuatannya pun mudah. Kacang tanah giling tersebut terbungkus kulit yang dibuat dari beras ketan, yang ada kemiripan bentuk dengan onde-onde. Yang membedakan adalah isi wedang ronde ini ukurannya lebih kecil, dan tidak ada biji wijennya.
2. Bir Plethok
Wah, haram nih minum bir! Eitsss,, sabar dulu ya. Jangan salah sangka, bir plethok bukan seperti bir yang mengandung alcohol lho… It’s zero alcohol!
Sejarah kuliner bir plethok sudah ada di masa kerajaan Sultan Hamengkubuwono VII sekitar tahun 1930. Sultan saat itu sangat tertarik dengan kebiasaan penjajah Belanda yang minum bir untuk menghangatkan badan.
Melihat hal tersebut, Sultan mencoba menciptakan minuman penghangat tubuh tetapi tentu saja dengan kandungan nonalkohol. Maka, jadilah minuman yang disebut Bir Plethok.
Apa saja yang terkandung dalam minuman khas Jogja yang satu ini? Bagaimana proses membuatnya?
Di minuman ini ada beragam jenis rempah yang menyehatkan seperti kapulaga, kayu secang, serai, pandan, dan tak lupa cengkeh.
Rempah-rempah ini direbus dengan tambahan gula batu kemudian didinginkan. Ketika sudah dingin, air perasan jeruk ditambahkan dalam minuman dan lalu disaring serta disimpan di dalam botol.
Oh ya, menariknya, sebelum kamu mengkonsumsinya, minuman khas Jogja ini harus dikocok terlebih dahulu sampai berbusa. Karena itulah disebut sebagai Bir Plethok.
3. Rujak Es Krim
Ambooiiii rasanya nikmat banget! Apalagi kalau diminum saat udara terik menyentuh kepala kita. Pasti nyessss.. segar dan adem rasanya.
Kamu bisa mendapatkan rujak es krim ini di penjual yang berdagang di pinggiran kota Jogja. Tetapi, yang paling top dan kamu harus kesana yaitu yang ada di lapangan Pakualaman. Di tempat ini, rujak es krim sudah dikenal sejak tahun 1990. So, classic enough!
4. Wedang Uwuh
Minuman khas Jogja lainnya yang tak kalah nikmat adalah wedang uwuh. Uwuh yang artinya sampah. Eittsss…jangan prasangka buruk dulu lho!!!
Ini bukan sampah dalam arti sebenarnya. Dimaksud sampah karena di dalam wedang (minuman) ini banyak terdapat dedaunan yang terlihat seperti sampah berserakan.
Dedaunan ini merupakan rempah-rempah, yang selain menghangatkan tubuh, juga membuat badan kita menjadi sehat dan bugar.
Minuman ini merupakan salah satu minuman tradisional khas dari Imogiri, Yogyakarta. Di dalamnya terdapat warna merah karena kandungan kayu secang.
Bahan rempah lainnya yang ikut menyemarakkan wedang uwuh adalah cengkeh, jahe, serai, kayu manis, pala, kapulaga, dan terakhir gula batu.
5. Es Semlo
Minuman khas Jogja yang terakhir adalah es semlo. Pernahkah kamu meminumnya? Atau baru kali pertama ini mendengarnya?
Ya, mungkin es semlo tak terlalu familiar bagi kebanyakan orang. Mungkin karena es semlo sangat jarang ditemukan dan dijual di pinggir jalanan Yogyakarta.
Es semlo itu sendiri, adalah minuman favorit Sultan Hamengkubuwono IX dan menjadi ciri khas Kraton Yogyakarta.
Walaupun es semlo adalah minuman dingin, tetapi uniknya, di dalamnya terkandung bahan rempah yang banyak terdapat di berbagai wedang.
Es semlo berbahan dasar pisang untuk isiannya, sedangkan airnya merupakan campuran dari gula pasir dan berbagai rempah, plus air jeruk nipis. Agar tampilannya lebih menarik, ada pewarna dari bahan alami yaitu kayu secang.
Post a Comment